Menurut
Henri Lefebvre bahwa pilihan individu tidak berasal dari individu
sendiri, namun dipengaruhi oleh budaya yang telah terbentuk di lingkungan
tersebut. Dengan kaca mata Lefebvre bahwa di Indonesia kaum pelajarlah yang
paling tersandera secara masif, terstruktur, dan sistematis. Dalam menjalankan
aktivitas sehari-harinya, pelajar sudah terkonstruk oleh aturan yang ditetapkan
oleh sistem dalam hal ini negara.
Salah satu contohnya adalah ketika nilai menjadi
tolak ukur keberhasilan siswa dalam menjalankan proses pendidikan secara formal
yang implikasinya adalah siswa dituntut unutk mempunyai banyak buku, mengikuti
beragam les dan memiliki fasilitas-fasilitas penunjang seperti komputer dan
akses jaringan internet. Dalam hal ini secara tidak langsung patokan nilai
sebagai tolak ukur merupakan wujud dari komersialisasi pendidikan. Ketika
seorang pelajar ingin mendapatkan nilai maksimal maka salah satu cara yang
dapat dilakukannyaya selai belajar di dalam kelas adalah mengikuti bimbingan
belajar. Semakin baik lembaga bimbingan belajar tersebut maka “ongkos” yang
dikeluarkan oleh pelajar juga semakin mahal. Lebih jauh lagi efek dari konsumsi
pelajar adalah pelajar semakin teraleniasi dengan dunianya sendiri.
Tugas : Teori Kritik (Ade Prima Rahayu, Agus Mulyono Hernowo, Siti Liyanawati)
0 komentar:
Posting Komentar