Revisi Taksonomi Bloom

Minggu, 10 April 2011
Taksonomi Bloom ini telah direvisi oleh Krathwohl salah satu penggagas taknomi tujuan belajar, agar lebih cocok dengan istilah yang sering digunakan dalam merumuskan tujuan belajar.
Kita sering mengenalnya dengan C1 s.d. C6

Pada revisi ini , jika dibandingkan dengan taksonomi sebelumnya, ada pertukaran pada posisi C5 dan C6 dan perubahan nama. Istilah sintesis dihilangkan dan diganting dengan Create.


Kesulitan Pembelajaran Puisi di Kelas

Dalam usaha mengajarkan puisi/sastra di kelas, dijumpai dua macam hambatan yang cukup mengganggu. Hambatan-hambatan itu adalah:
Adanya anggapan sementara orang yang berpendapat bahwa secara praktis puisi sudah tidak ada gunanya lagi. Anak-anak yang pandai dengan kesadaran yang penuh umumnya berusaha untuk menjadi ahli ekonomi atau pun teknik. Sebaliknya mereka beranggapan bahwa sastra (terutama puisi) hanya berkenaan dengan pengolahan kata-kata.
Pandangan yang disertai dengan prasangka bahwa mempelajari puisi sering tersandung pada ‘pengalaman pahit’. Pandangan ini sangat mungkin berasal dari para siswa yang berusaha memahami atau menikmati puisi terkenal yang ditulis oleh para penyair terkenal yang sering menggunakan simbol, kiasan, dan ungkapan-ungkapan tertentu yang membingungkan.

Contoh:


Ketika itu angin telah mati dan dingin akan lalu
Ketika itu kumandang hilang dalam diriku
Tetapi mengapa kita bisa menerkanya, seketika
Bahwa kasih turun merendah, dan kita hanya gema

(Gunawan Mohamad)