Ibu

Minggu, 27 November 2011
Ibu...

Entah dengan cara apa lagi aku mengabdi padamu

Amarah yang kau tumpahkan padaku menjadi bekal kekuatanku

Tawa yang kau tebarkan padaku menjadi bekal kebijaksanaanku

Kasih yang kau curahkan padaku menjadi bekal kehidupanku



Sekejap Bidadari

Sekejap kutatap mata ini

Kubayangkan andai hanya ada lelaki

Indahkah atau sunyi dunia ini

Tanpa adanya kehadiranmu Srikandi



Sekejap kuhembuskan udara sejuk ini

Kuhirup kesegaran yang tak beraroma

Busuk, bangkai dunia ini

Tanpa keharumanmu Jasmin

Kunang-Kunang


Gelapnya malam tidak melarutkan kunang yang bertebaran

Menantang senyapnya udara gelita tak bertuan

Bernyanyi menyanyikan lagu sedan

Kunang, kemana kau akan terbang

Membawa lara siang yang kian mengganas

Menggulung mawar yang baru saja akan berkembang

Karena Kau Wanita

Karena kau wanita 

Aku mengerti nilai kelembutan 

Karena kau wanita 

Aku memahami rasa cinta 

Karena kau wanita 

Aku belajar merasa 

10 Tips Tingkatkan Asupan Serat

Sabtu, 26 November 2011
Meskipun menyadari bahwa sayur dan buah merupakan sumber antioksidan yang berperan penting dalam mencegah penuaan dini, banyak dari kita tidak suka mengkomsumsinya. berikut ini, beberapa tips yang mungkin dapat membantu untuk meningkatkan asupan buah dan sayur.


1. Saat makan sereal atau yoghurt , tambahkan pisang, stroberi, atau buah favorit.


2. Setiap kali makan, jangan lupa mengkonsumsi sayur.

Menjaga Karamah Basyariyah

OLEH : Ust. Hilmi Aminudin

وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَى كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلاً

“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan. Kami beri mereka rizqi dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan” (QS. Al-Isra, 17: 70)

Ikhwah fillah, di muqaddimah jalasah ini tadi telah saya bacakan ayat yang sangat masyhur dan sering dinukil dari surat Al-Isra’. Dalam ayat ini terlihat betapa Allah SWT secara fitrah, kata orang Malaysia secara ‘semula jadi’, menciptakan manusia dalam kemuliaan : “وَلَقَدْ كَرَّمْنَا”. Akan tetapi kemuliaan ini adalah al-karamah bittakrim, kemuliaan karena dimuliakan dan bukannya al-karamah dzatiyah, kemuliaan an sich atau kemuliaan yang melekat dengan sendirinya.

Sebagai makhluk mulia manusia dikaruniai kemampuan lebih oleh Allah SWT. Inipun bukan karena usahanya sendiri, melainkan karena Allah SWT telah mempersiapkan seluruh ciptaan-Nya untuk manusia:

Wanita Luar Biasa, Pendamping Seorang Pejuang

Jumat, 25 November 2011

Akbaruna.com: “Di balik kesuksesan seorang laki-laki di sana ada peranan seorang istri” ungkapan ini cocok bila disandangkan kepada Perdana Menetri Palestina, Ismail Haneya yang berhasil memimpin partai Hamas dan sekarang memimpin akyat Palestina. Istrinyalah yang telah mendorongnya menjadi pemimpin besar, pemimpin gerakan Islam pertama yang berhasil menjadi pemimpin Nasional. Siapakah wanita yang berada dibalik keberhasilan Ismael Haneya ??.


Berikut ini hasil wawancara Khadrah Hamdan dengan Istri Ismael Haneya, Amal Muhammad Haneya Uqailah yang lahir pada tahun 1963 di kamp pengungsian Shate, Gaza. Khadrah Hamdan berhasil mewawancarainya ketika ia dan suaminya melaksanakan rukun Islam yang kelima di Makkah al-Mukarramah. Ia bercerita banyak tentang kehidupanya, teman hidupnya, Haneya, berikut perannya dalam mendorong suaminya menjadi tokoh besar seperti sekarang ini, dan beberapa orang yang dikenal dalam hidupnya.


Kemana Muslimah Melangkah?


Artikel bagus dari dakwatuna.com nih…


Indah sekali perumpamaan yang diutarakan Syaikh Yusuf Qardhawi dalam bukunya Fiqhul Aulawiyaat atau skala prioritas gerakan Islam jilid satu, ‘Bunga-bunga’ itu tidak tumbuh mekar selain karena laki-laki ingin selalu memaksakan kemauannya, juga karena akhwat muslimahnya yang tidak mau atau memiliki keberanian untuk melepaskan diri dari keterikatan tersebut.


Ya, seharusnya bunga-bunga itu tumbuh mekar dengan leluasa untuk turut mengharumkan jalan perjuangan yang suci ini. Akhwat seyogianya mulai berani memikirkan dan mengambil alih permasalahan-permasalahan mereka sendiri, membuka lahan-lahan dakwah dan amal serta menangkis dengan tegas suara-suara sumbang wanita-wanita feminis yang diselipkan ke dalam aqidah umat, nilai-nilai dan syariat-syariat Islam.


Akhwat Gaul*, Antara Kebebasan dan Keterbukaan


Pengalaman seorang akhwat ketika masih SMA, waktu itu ada pertemuan antara pihak sekolah dengan pengurus musholla. Pihak sekolah ingin bertemu dengan semua pengurus, laki-laki maupun wanita. Maka itulah kali pertama para akhwat menyebrangi hijab di Musholla, yang membatasi ruang laki-laki dengan wanita. Berada dalam satu ruangan, dengan posisi berhadap-hadapan walau berjarak cukup jauh, itu situasi yang langka. Karuan saja rasa kikuk menyerbu saat itu. Para akhwt duduku kaku tertunduk, kalaupun bersuara hanya berbisik. Dan ketika pertemuan berakhir, rasanya baru bisa bernapas lega.


Pengalaman lain, ketika seorang akhwat sedang berjalan bersama akhwat yang lain, kebetulan berpapasan dengan dua orang ikhwan kakak kelas. Mungkin ada keperluan dengan memberi salam. Salam itu dijawab akhwatnya tapi sejurus kemudian yang terjadi adalah saling dorong, siapa yang mau bicara dengan ikhwan itu. Tak ada yang mengalah. Alhasil, akhwat berdua itu malah bergegas pergi sambil mencari-cari akhwat yang seangkatan dengan ikhwan tadi. Terlau…?!

Tarbiyah Akhwat: Memotivasi diri untuk Semangat Berdakwah


Tausiyah ini sebenarnya bukan hanya untuk akhwat saja tetapi bisa juga untuk ikhwan karena ikhwan dan akhwat sama-sama punya kewajiban untuk berdakwah dan keduanya sama-sama punya peluang untuk mengendor semangat dakwahnya. Kalau ditinjau dari segi akhwat, seorang muslimah memang seharusnya punya double power power karena selain menjalankan perannya sebagai anak, ibu atau istri, dia juga harus beraktifitas dalam dunia dakwah. Bagaimana caranya untuk memotivasi diri supaya tetap bersemangat dalam dakwah?

Tarbiyah Akhwat: Memotivasi diri untuk Semangat Berdakwah

Ustz. Herlin Amran MA


Status apapun yang telah disandang oleh seorang muslimah, baik sebagai seorang anak, ibu atau istri maka aktifitasnya dalam dunia dakwah sudah menjadi suatu keniscayaan. Sebab dakwah ilallah adalah kewajiban yang telah telah dipikul sejak masa Rasulullah saw. sampai saat ini. Bahkan musliman di masi itu ikut andil dalam memikul beban dakwah.

Jadi Enterpreneur? Teladani Abdurrahman bin ‘Auf

Tahukah kamu siapa Abdurrhman bin ’Auf? 


Beliau adalah termasuk salah satu dari 10 sahabat Rasulullah yang dijamin masuk surga. Ia masuk Islam sejak fajar menyingsing. Ia telah memasukinya di saat permulaan da’wah, yakni sebelum Rasullah sw. Memasuki rumah Arqam dan menjadikannya sebagai tempat pertemuan dengan para sahabatnya orang-orang mu’min.Dia salah seorang dari delapan orang yang dahulu masuk Islam. Abu Bakar datang kepadanya menyampaikan Islam, begitu juga kepada Utsman bin ’Affan, Zubair bin Awwam, Thalhah bin Ubedillah dan Sa’ad bin Abi Waqqash. Maka tak ada keragu-raguan yang menjadi penghalang, bahkan mereka segera pergi bersama abu Bakar Shiddiq menemui Rasulullah saw. Menyataka bai’at dan memikul bendera Islam.Dan semenjak keislamannya sampai berpulang menemui Tuhannya dalam umur tujuhpuluh lima tahun, ia menjadi teladan yang cemerlang sebagai seorang Mu’min yang besar.

Ja’far bin Abi Thalib


Jasmani Maupun Perangainya Mirip Rasulullah

Beliau adalah sepupu sekaligus sahabat Rasulullah yang mirip dengan Rasulullah baik ujud tubuh, tingkah laku atau budi pekertinya. Beliau diberi gelar “Bapak Si Miskin”, “Si Bersayap Dua di Surga” atau Si Burung Surga”. Salah seorang pelopor ternama Islam, beliau dan istrinya (Amma binti Umais) termasuk dalam golongan orang-orang yang pertama masuk Islam.

Sewaktu Rasulullah memilih sahabat-sahabatnya yang akan hijrah ke Habsyi (Ethiopia), maka tanpa berfikir panjang Ja’far bersama istrinya tampil mengemukakan diri hingga tinggal disana selama beberapa tahun. Disana mereka dikaruniai Allah tiga orang anak yaitu: Muhammad, Abdullah, dan ‘Auf.

Selama di Ethiopia, maka Ja’far bin Abi Thaliblah yang tampil menjadi juru bicara yang lancar dan sopan. Allah mengaruniakan kepadanya hati yang tenang, akal fikiran yang cerdas, jiwa yang mampu membaca situasi dan kondisi serta lidah yang fasih.

Nahnu Kaum Amaliyun


Ikhwah Fillah…


Amal merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari iman. Imam Hasan Al Bashri menegaskan bahwa iman bukanlah angan-angan dan harapan hampa, akan tetapi ia adalah keyakinan yang mantap dalam hati dan dibuktikan dengan amal yang nyata. Bagi para aktivis da’wah amal islami adalah bukti intima (komitmen) pada da’wah, jamaah dan harokah. Tidak ada tempat di dalam jama’ah da’wah ini bagi orang-orang yang hanya ingin diakui sebagai orang-orang yang hanya ingin diakui sebagai anggota secara legal formal, apalagi bagi mereka yang sepi beraktivitas (baca:menganggur) bahkan hanya membebani jama’ah.


Ikhwah Fillah…

Kenapa Harus Tarbiyah???


Tarbiyah saat ini telah menjadi sebuah fenomena tersendiri di bumi khatulistiwa ini. Terbukti dengan maraknya kajian keislaman yang diadakan hamper di seluruh tempat terutama di lingkungan yang isinya orang-orang yang ‘makan bangku’ pendidikan.

Di tengah kehidupan yang serba hedonisme dan cenderung bergaya ‘westlife’ ini kehadiran Tarbiyah bagaikan setetes embun di tengah kering dan gersangnya hidup. Apalagi invasi pemikiran yang dilancarkan oleh musuh-musuh Islam lewat berbagai cara telah berhasil dan sangat mewarnai kehidupan bangsa kita yang mayoritas adalah muslim. Karenanya sebagai khairu ummah kita harus melawannya dengan cara yang sama. Seluruh potensi yang kita miliki harus dioptimalkan. Dan pondasi awal untuk bisa mengoptimalkan potensi Al-Insaan yang ada dalam diri kita adalah Tarbiyah.

Setelah lulus kemana ya??? "Dakwah PascaKampus"


Setiap diri kita adalah batu bata bangunan umat masa depan. Perlu persiapan yang strategis menjemputnya. Kita tidak dididik untuk sekedar menjadi pekerja. Kita dididik untuk menjadi pengarah. Mengarahkan bangunan kehidupan menjadi bangunan utuh tanpa fitnah. Menjadi wadah kemuliaan, wadah tegaknya Al-Haq di muka bumi.

Kak… gimana sih kondisinya di tempat kerja kakak, kayaknya dakwaknya bagus yaa…, tapi ada juga yang bilang sebaliknya. Ana jadi ragu… ahhh bisa nggak yaaa..bertahan”

Ungkapan tersebut seringkali menjadi pertanyaan mahasiswa akhir kepada seniornya. Ada semacam kegamangan menjemput fase hidup selanjutnya. Sampai taraf itu masih wajar. Namun jika kenyataan tersebut menimbulkan kekhawatiran yang berlebihan, itu sudah menjadi tidak wajar.